Minggu, 04 November 2012

[Fun]tastic Bromo

BROMO!!
Yeah, sapa yang tak kenal dengan tempat wisata yang terletak dibagian timur jawa indonesia dengan tinggi 7.641 kaki ini. Kami mengawali perjalanan dengan menyewa beberapa peralatan camping di tempat persewaan yang sudah tidak asing lagi di Malang Do-rent yang terletak di daerah Jl. Kedawung. 5 Sleeping Bag dan 1 terpal sudah ditangan, siap berangkat..
Hari itu Jumat, 23 Maret 2012 Pukul 14.00 WIB kita mulai perjalan dengan melewati rute Nongkojajar, setelah kurang lebih sudah 120 menit lebih kami bersepedah ria, sampailah kita di perkampungan suku tengger. Perjalanan kami sedikit terhambat karena salah satu dari motor kita kehabisan bahan bakar, untunglah ada rumah penduduk yang menjual bensin. Tidak hanya itu, hari itu ternyata bertepatan Hari Raya Nyepi, warga suku tengger yang sebagian besar beragama Hindu turut merayakannya, dan berakibat sepi dan sangat gelapnya daerah perkampungan bromo --". Dimohon untuk para pembaca sekalian agar tidak mengulangi meniru dan mempraktekkan kebodohan-kebodohan fatal kami.
Kami saat itu berencana bermalam di Penanjakan harus mengandaskan cita-cita karena pintu gerbang penanjakan ditutup, selidik demi selidik cuaca yang tidak memungkinkan (saat itu berangin dan gerimis) serta menghormati warga yang sedang merayakan hari besar, maka kami harus mencari penginapan sebelum hujan semakin deras :( Namun karena kurangnya persiapan, baik dana maupun material, kita memutuskan untuk bermalam di ..... (kasih tau gak ya..sedikit memalukan) hehehe si Yongkris punya kawan (maaf saya lupa namanya) Si kawan yongkris ini sebut saja namanya *mawar --" (*red:berasa kayak korban-korban penganiayaan) bertempat tinggal di perkampungan bromo, tidak jauh dari gerbang penanjakan. Setibanya di rumah si mawar, seperti yang tidak kita bayangkan, cukup lama kita memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah si Mawar, dan kita sepakati bahwa tidak ada orang dirumah itu. Kemungkinan besar si Mawar dan keluarganya menyadari bahwa hari itu bukan hari yang tepat untuk bermalam dirumahnya sendiri karena akan ada pemadaman listrik secara total untuk memperingati Hari Raya Nyepi. Karena sudah kehabisan akal, semakin larut dan perut semakin tidak berkompromi, kami memutuskan untuk bermalam di teras rumah si Mawar, dengan halaman rumah yang cukup luas kami mulai menurunkan barang-barang terutama kompor LPG dan terpal untuk alas.
Malam itu menjadi malam terhoror bagi saya, karena selain saya satu-satunya perempuan digrup tersebut, ini pengalaman pertama saya bermalam di alam bebas ffhht..deg-deg an, takut, bingung, grogi #ehh
Yah malam itu beralasan terpal, sleepingBag dan gelapnya malam tanpa listrik kami disambut hujan angin. Betapa saat itu dipikiran saya adalah "serruuuuu..." sumpah bohong pemirsa, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, kami bergerumbul gemetar sambil sesekali si Rio, Habib,dan Yongkris tertawa bercanda (Jujur saya tidak cukup paham becandaan mereka, namun membuat suasana menghangat).
Ahh sudah lanjut, malam itu kami berhasil sejenak memejamkan mata untuk istirahat, sesekali kami terbangun berjaga-jaga. Angin dan hujan malam itu membuat kami tidak nyaman karena hembusan suara nya membuat kami berasa di tengah-tengah hutan, dengan beberapa pohon tersentak dengan gerakan-gerakan ekstrimnya.
Waktu menunjukkan pukul 02.30 WIB, kami bersiap-siap melanjutkan perjalanan, merapikan lagi peralatan-peralatan yang dijamin semuanya sudah basah kuyup efek hujan semalam. Hujan angin semalam berakibat semakin licinnya jalanan karena banyak tanah-tanah basah yang sangat membahayakan. Ditambah pula gerimis dan suhu yang tidak biasa. Kehati-hatian dan kemahiran berkendara sangat dibutuhkan dalam situasi ini, karena rute jalan yang berliku dan menanjak adalah kendala utama perjalan menuju Penanjakan.






Setelah puas mengabadikan momen-momen sebagai bukti bahwa kita bisa dan kita pernah menanjakkan kaki di penanjakan Bromo, dan kami merasa sudah suhu badan sudah meningkat, kami melanjutkan perjalan menuju pendakian dan lautan pasir. Saya membayangkan perjalan tidak seekstrim dan serumit saat perjalanan yang sudah-sudah, ternyata salah perjalanan yang ditempuh masih cukup jauh..

Tapi tidak apa, perjuangan kami terbayarkan dengan indahnya lautan pasir Bromo.

kami memutuskan untuk berteduh di pohon ini

Ahhhh it's so beautifulllll place, isn't it?

hahaha mencoba berpose

dipaksa berpose --"
kalau nggak pose katanya nggak dikasih maem

sadis ya yang moto, maksa pose berkali-kali :s
akhirnya, kami diperbolehkan makan

masak mie :D

cukup lah untuk sekedar mengisi perut :)


dannn ini mereka setelah kenyang, hmmm

Add caption
Setelah cukup beristirahat, kami melanjutkan perjalanan ke Pendakian Bromo. Lokasi pendakian gunung tidak jauh dari lautan pasir tempat kami bersitirahat..








siap pulangg, alhamdulillah
 
Kami mengakhiri perjalanan kami siang itu dengan puas. Semoga sedikit informasi ini dapat memberi insprasi bagi pemirsa sekalian :)

See you
--chuIchaa--

1 komentar:

Cara Mengobati Step Pada Anak mengatakan...

Meskipun cuacanya panas tapi semangatnya membara sekali ya ?